Butonpos.com, Siantopina – LAKI Kecamatan Siotapina menyoroti hilangnya lapangan sepak bola di Desa Gunung Jaya, yang kini telah berubah menjadi lahan untuk pasar yang mangkrak.
Lapangan sepak bola di Desa Gunung Jaya sebelumnya merupakan salah satu fasilitas olahraga vital bagi warga desa, termasuk Desa Kuraa yang dulu masih menjadi bagian dari Desa Gunung Jaya. Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa lapangan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat kedua desa.
Namun, lapangan tersebut kini telah lenyap akibat berdirinya bangunan pasar besar yang didirikan berdasarkan kesepakatan masyarakat Desa Gunung Jaya untuk menghibahkan lahan tersebut. Sayangnya, bangunan pasar yang diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi kini terbengkalai, menjadi tempat persembunyian, mabuk-mabukan, dan aktivitas negatif lainnya.
Kepala Desa Gunung Jaya, La Rusuli, dalam wawancara melalui WhatsApp dengan Butonpos.com, Kamis, 16 Agustus 2024, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan pasar tersebut memakan anggaran sekitar Rp2 miliar yang dikerjakan pada akhir 2019. Lokasi pasar tersebut adalah hibah dari Pemerintah Desa Gunung Jaya, yang sebelumnya digunakan sebagai lapangan sepak bola. La Rusuli menambahkan bahwa warga Desa Gunung Jaya merasa sangat dirugikan oleh pihak pengelola proyek, yang diduga berinisial H.
Seorang warga lainnya juga mengungkapkan bahwa kualitas material bangunan pasar tersebut tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), sehingga saat ini bangunan pasar mulai mengalami kerusakan.
Ketua Korcam LAKI Kecamatan Siotapina, La Unti, mendesak Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas terkait proyek yang telah menghabiskan anggaran negara hingga Rp2 miliar lebih, namun justru merugikan masyarakat Desa Gunung Jaya, Tutup La Unti.