Butonpos.com,Manuru — Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti keluarga Irma, warga Desa Manuru, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, atas meninggalnya suami tercinta, Jaenudin alias Jais. Almarhum Jais, yang berusia 42 tahun, merupakan seorang nelayan tradisional yang dikenal gigih bekerja dan penuh perhatian kepada keluarganya.
Pada tanggal 1 November 2024, Jais diketahui pergi melaut di perairan Karang Wakatobi bersama rekannya, La Misi. Biasanya, menurut keterangan istrinya, Jais pergi melaut dua hari sekali baru kembali ke rumah. Namun, ketika dua hari berlalu dan Jais tidak kunjung pulang, pihak keluarga mendatangi kantor Polsek terdekat untuk melaporkan hilangnya Jais. Istrinya sangat khawatir mengingat suaminya memiliki riwayat sakit perut, sehingga memutuskan untuk melaporkan kepada pihak berwajib.
Pencarian dilakukan oleh kepolisian dan tim SAR, tetapi belum membuahkan hasil. Akhirnya, pada hari Selasa, 5 November 2024, sekitar pukul 04:00 WITA subuh, salah satu warga Desa Manuru, seorang nelayan tradisional bernama Sanger, menemukan Jais ketika sedang melaut di sekitar perairan SP 9. Dengan penuh duka, korban segera dibawa kembali ke Desa Manuru. Saat ditemukan, almarhum Jais sudah dalam keadaan tidak bernyawa, yang tentu mengguncang keluarga dan masyarakat yang menanti kepulangannya dengan harapan besar.
Kepergian Jais meninggalkan duka mendalam bagi istri tercinta, Irma, serta seluruh keluarga dan masyarakat Desa Manuru. Banyak warga, termasuk salah satu calon bupati, La Ode Naane, datang melayat ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan menunjukkan solidaritas kepada keluarga yang berduka. La Ode Naane turut berdukacita dan mengungkapkan rasa kehilangan atas kepergian Jais yang begitu mendalam.
Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah almarhum, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali.”
Redaksi Butonpos – Nurlan