Butonpos.com, Buton– Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Buton, Drs. Basiran, M.Si dan La Ode Rafiun, di bawah bendera BARAKAH (Basiran Rafiun Berkah), membawa visi besar “Buton Maju dan Berdaya Saing 2025-2030”. Dengan pengalaman birokrasi yang luas dan rekam jejak kepemimpinan yang matang, Drs. Basiran menawarkan kepemimpinan yang solid untuk membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Buton.
Dalam pernyataannya pada tanggal 13 September 2024, pukul 16.00 WITA, Drs. Basiran menegaskan komitmennya untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak nelayan tradisional yang sering terganggu oleh aktivitas nelayan pelingkar dari luar daerah. Aktivitas ini, menurutnya, telah merugikan nelayan lokal, menurunkan harga ikan, dan mengancam perekonomian perikanan lokal.
Basiran mengungkapkan bahwa ia akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk menghadirkan patroli Pol Air (Polisi Air) guna mengawasi keamanan wilayah tangkapan nelayan tradisional. Jika langkah ini tidak mendapat respon memadai, Basiran akan memperjuangkan peraturan daerah (Perda) untuk melindungi perairan Buton dari campur tangan nelayan tangkap luar daerah. “Nelayan Buton harus dilindungi dan tidak boleh dirugikan lagi. Kami akan memastikan keamanan mereka dengan langkah tegas,” ujarnya.
Dalam perjalanan kariernya, Drs. Basiran, M.Si dikenal sebagai birokrat yang memiliki jabatan mentereng dan pengalaman luas di berbagai tingkatan pemerintahan. Di antaranya, ia pernah menjabat sebagai Camat Siotapina di Kabupaten Buton dan Camat Betoambari di Kota Bau Bau. Tak hanya itu, Basiran juga pernah menjabat sebagai pengasuh Satuan Praja di Institut Pemerintahan Dalam Negeri ex (IPDN) Jatinangor, di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pengalaman di dunia pendidikan birokrasi ini membuktikan kapasitasnya dalam mencetak kader-kader birokrat masa depan.
Basiran juga memiliki pengalaman luas di lingkungan birokrasi Kabupaten Bombana, di mana ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, serta Sekretaris DPRD. Tak berhenti di situ, Basiran kemudian dipercaya menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Pj Bupati Buton. Di tingkat provinsi, ia juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, memperkuat pengalamannya dalam mengelola berbagai aspek pemerintahan.
Dari semua pengalaman yang telah dimilikinya, Drs. Basiran, M.Si terbukti layak menjadi salah satu calon bupati yang pantas memimpin Kabupaten Buton. Rekam jejaknya yang panjang dan sukses dalam berbagai posisi strategis menunjukkan kemampuannya untuk memimpin dan membawa perubahan positif bagi daerah.
Dalam program unggulannya, selain memperjuangkan hak-hak nelayan, BARAKAH juga berfokus pada peningkatan sektor pertanian di Kabupaten Buton. Basiran dan Rafiun berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi pertanian modern, distribusi bibit unggul, dan pembangunan infrastruktur irigasi yang memadai. Dengan memanfaatkan potensi alam Buton, mereka berharap petani lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Selain itu, BARAKAH tidak hanya fokus pada janji-janji yang bersifat simbolis. Mereka berkomitmen untuk tidak menghadirkan program-program yang tidak relevan dengan kebutuhan lokal, seperti “program hijau” yang hanya menjadi hiasan atau pembangunan infrastruktur mewah yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Mereka berjanji untuk menitikberatkan kebijakan yang menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat, dengan memperkuat sektor perikanan, pertanian, kesehatan, dan pendidikan.
Dengan pengalaman birokrasi yang luar biasa dan komitmen kuat untuk kesejahteraan rakyat, pasangan BARAKAH siap membawa Kabupaten Buton menuju masa depan yang lebih maju dan berdaya saing, serta memastikan perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan tradisional dan petani.