Butonpos.com, Pasarwajo–Aliansi GALAMPA, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Buton, menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin, 19 Agustus 2024.
Aksi ini didasari oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Dinas Pariwisata Kabupaten Buton yang dinilai buruk, serta dugaan penyalahgunaan anggaran pada periode 2021-2023, yang berimbas pada terbengkalainya sejumlah sarana dan prasarana wisata di daerah tersebut.
Aksi tersebut dimulai pukul 08.00 WITA dengan titik aksi tersebar di beberapa lokasi penting, termasuk Kantor Bupati Buton, DPRD, Kejaksaan, dan Polres Buton. Dalam surat pemberitahuan yang sebelumnya telah dilayangkan kepada Kapolres Buton, Aliansi GALAMPA menyatakan bahwa aksi akan berlangsung hingga tuntutan mereka diperhatikan.
Massa yang berkumpul di depan Kantor Bupati Buton membawa lima tuntutan utama yang disampaikan kepada pemerintah daerah. Di antaranya, mereka menuntut pergantian Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, penyerahan aset destinasi wisata kepada pemerintah desa untuk dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta audit menyeluruh terhadap anggaran Dinas Pariwisata oleh Kejaksaan Buton terkait dugaan penyalahgunaan anggaran selama periode 2021-2023.
Selain itu, Aliansi GALAMPA juga meminta agar DPRD Kabupaten Buton turut mengawal penyelesaian masalah di Dinas Pariwisata, serta memberikan tenggat waktu 7×24 jam kepada pemerintah daerah untuk merespons tuntutan mereka. Jika tidak ditindaklanjuti, GALAMPA mengancam akan melanjutkan aksi yang lebih besar, hingga ke tingkat provinsi.
Pada saat aksi berlangsung, perwakilan massa diterima oleh Asisten I Kabupaten Buton, yang menyatakan bahwa Penjabat Bupati Buton sedang tidak berada di tempat. Meski demikian, Asisten I berjanji akan menyampaikan seluruh tuntutan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti sesegera mungkin.
Surat pernyataan resmi disampaikan oleh Jenderal Lapangan Aliansi GALAMPA, Faisal, bersama dua koordinator lapangan lainnya, La Distro dan Nonong Astagafirullah, yang menegaskan bahwa tuntutan ini adalah untuk kebaikan dan kemajuan Kabupaten Buton.
Aksi ini mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap kondisi pariwisata di Buton dan harapan akan adanya perubahan yang signifikan demi kesejahteraan bersama.